Ukuran Sajadah Masjid di Indonesia Vs Luar Negeri

Banyak orang memakai sajadah saat sholat baik di rumah ataupun di masjid tanpa mengetahui pasti ukuran sajadah yang dipakai.

Banyak orang memilih mengabaikan hal ini karena menganggap semua ukuran sama.

Padahal ada beragam ukuran sajadah masjid yang dijual di pasaran. Mulai dari ukuran paling kecil yang bisa dilipat dan disimpan di saku, hingga yang paling luas hingga terlalu memakan tempat saat dibawa ke masjid.

Meski bukan suatu hal yang sangat penting, tidak ada salahnya kan menambah wawasan dengan mengetahui ukuran sajadah masjid yang biasa kita temui sehari-hari?

Bahkan jika suatu hari nanti kalian harus mencari informasi atau membeli sajadah masjid dalam jumlah besar, tidak perlu lagi kebingungan.

Simak yuk pembahasannya dibawah ini

Apa itu sajadah masjid?

Dari sekian banyak jenis sajadah mulai dari sajadah batik, sajadah lipat, sajadah travel, sajadah duduk, sajadah tenun, sajadah turki, sajadah Madinah dan jenis-jenis sajadah lainnya, pernahkah kita mendengar sajadah masjid?

Tidak seperti jenis sajadah lain yang dibedakan berdasarkan bahan atau kegunaannya, sajadah masjid ini adalah salah satu jenis sajadah yang hanya bisa ditemui di masjid atau musholla saja.

Kenapa? Karena ukuran sajadah masjid yang tidak biasa, tidak memungkinkan untuk dibawa ke berbagai tempat secara praktis dan mudah.

Sajadah masjid berbeda dengan sajadah biasa yang kita pakai sehari-hari dirumah.

Sajadah yang biasa kita pakai adalah sajadah yang dijual per lembar yang memungkinkan untuk di lipat dan dibawa kemana-mana.

Sedangkan sajadah masjid umumnya berbentuk roll atau meteran, sehingga tidak bisa dilipat apalagi dibawa kemana-mana dengan mudah

Itu sebabnya sajadah masjid memang sebaiknya khusus hanya dipasang dimasjid saja. Minimal ditempat ibadah umum seperti musholla.

Sedangkan tempat sholat dirumah biasanya lebih nyaman memakai sajadah per lembar untuk tiap individu.

Selain hanya dipasang di masjid, sajadah ini juga memiliki ciri khas tersendiri.

Karakteristik utamanya tentu terletak pada motif/ corak sajadah. Hampir sama seperti sajadah lain, hanya saja untuk sajadah masjid motifnya akan terus menyambung menyesuaikan dengan ukurannya.

Jika sajadah masjid per roll memiliki ukuran panjang 6 meter, maka motif sajadah berulang akan menghiasi sepanjang 6 meter tersebut.

Itulah bedanya sajadah masjid dengan sajadah yang biasanya kita pakai dirumah

Bedanya dengan karpet?

Kalau memang sajadah masjid berbeda dengan sajadah yang kita pakai sehari-hari, lalu apa bedanya sajadah masjid dengan karpet masjid?

Hal ini mungkin sedikit menimbulkan kebingungan ditengah masyarakat.

Padahal hal itu hanya sebatas kesalahpahaman saja.

Sajadah masjid sendiri sebenarnya memang salah satu jenis dari karpet masjid/musholla.

Beberapa orang bahkan menyebut sajadah masjid ini sebagai karpet masjid. Sebab secara visual memang lebih mirip karpet daripada sajadah.

Sedangkan didalam dunia karpet masjid, ada salah satu motif karpet yang terkenal yakni motif sajadah.

Motif ini banyak dipakai diberbagai masjid dan musholla di Indonesia.

Biasanya karpet/sajadah dalam satuan roll yang dipasang di area-area tertentu sesuai kehendak pengurus masjid.

Karena bentuknya seperti karpet, namun motifnya seperti sajadah, beberapa orang bingung untuk menyebut.

Namun keduanya sama sama memiliki fungsi sebagai alas sholat .

Meski alas sholat yang paling sering dipakai pada awalnya adalah sajadah, namun kini penggunaan sajadah di masjid telah banyak diambil alih oleh karpet.

Pasalnya, penggunaan sajadah per lembar dinilai tidak praktis dan efektif dibandingkan karpet masjid.

Begini penjelasannya,

Jika jamaah harus membawa sajadah masing-masing dari rumah, tentu akan merepotkan. Apalagi saat sudah di masjid harus mencari alas sholat sendiri.

Belum tentu semuanya membawa sajadah.

Saat harus menyesuaikan shaf pun bisa jadi posisi sholat berubah-ubah.

Tentu akan sangat merepotkan jika harus memindah-mindah sajadah terus menerus.

Belum lagi bicara soal ukuran sajadah yang tak sama. Bisa membuar barisan shaf tidak rapat/ tidak sama.

Hal itu berujung pada sah dan tidaknya sholat.

Kenapa pakai sajadah masjid?

Sebenarnya, ada banyak jenis karpet yang bisa dipiilh untuk dipasang di masjid.

Baik dari segi warna, motif, ukuran, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Ada karpet polos yang sering dipakai untuk masjid. Biasanya berwarna merah, hijau atau biru serta warna lain yang antimainstream.

Namun jika ingin mendapatkan sentuhan dari motif dan corak elegan dipermukaan karpet, ada banyak juga pilihan yang bisa dibeli.

Bahan karpet juga bermacam-macam. Ada karpet yang terbuat dari sutera, woll, polypropylene, nilon, atau bahan sintetis lain.

Ukuran karpet pastinya menyesuaikan dengan ukuran masjid.

Karpet sendiri dijual dalam bentuk roll atau per meter.

Jika membeli karpet per roll, anda bisa menyesuaikan sendiri area mana yang akan dipasangi karpet.pemasangan dan pembongkaran lebih mudah. Hal ini untuk mengantisipasi missal sewaktu-waktu ingin di ganti atau karpet harus dijemur dan dibersihkan.

Sedangkan karpet per meter, pemasangan hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli.

Sebab interior masjid terjadang memiliki tiang-tiang ditengah bangunan, atau ukurannya ada area tertentu yang tidak ingin dipasangi karpet.

Sehingga harus dilakukan teknik menyambung / memotong karpet oleh ahli menggunakan alat khusus.

Berdasarkan tradisi di Indonesia yang menggunakan sajadah saat sholat ke masjid, banyak masjid yang memilih motif sajadah sebagai motif karpetnya.

Harapannya, karpet bisa lebih terasa menggantikan peran sajadah bagi jamaah yang ingin sholat.

Sebab terkadang jamaah masih membawa sajadah sendiri dari rumah karena karpet di masjid dianggap hanya sebagai penutup lantai saja .

Maka dari itu, karpet masjid yang bermotif sajadah bisa memberi sugesti seolah olah sudah ada sajadah di karpet.

Sehingga jamaah tidak perlu lagi membawa dari rumah.

Meski terdengar sederhana, tapi hal ini cukup penting bagi umat islam di Indonesia. Pasalnya sudah menjadi kebiasaan untuk sholat memakai sajadah.

Memang sah-sah saja bagi jamaah yang ingin membawa sajadah dari rumah karena tidak yakin dengan kebersihan karpet.

Bahkan ada juga yang meragukan kesucian karpet.

Namun apabila semua harus membawa sajadah sendiri dari rumah tentu saja merepotkan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

Itulah kenapa, beberapa masjid masih menyediakan sajadah untuk beberapa tujuan.

Salah satunya memfasilitasi jamaah yang ragu. Selain itu juga mengantisipasi apabila karpet tidak cukup menampung jamaah.

 

Ukuran sajadah di Indonesia vs Luar Negeri

Seperti yang kita tahu, fisik orang asia dengan eropa, amerika dan dengan benua lain cukup berbeda.

Indonesia sendiri memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibanding bule dari eropa, asia timu, atau amerika.

Hal ini terkadang membuat beberapa barang dibuat dalam ukuran yang berbeda. Contohnya sepatu dan baju. Standar ukuran internasional berbeda dengan ukuran nasional.

Namun apakah hal itu juga berlaku untuk ukuran sajadah masjid?

Mengingat tinggi jamaah dalam negeri dan luar negeri tidak sama. Seperti orang turki dan arab yang terkenal tinggi -tinggi.

Apakah hal itu mempengaruhi ukuran sajadah masjid?

Jadi untuk sajadah sholat yang biasa dipakai individu sehari-hari memang memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Ada ukuran paling kecil yang hanya digunakan untuk alas sujud bagian kepala saja yang tidak melebihi 50 cm.

Namun umumnya ukuran panjang sajadah bekisar antara 1 m. Pasalnya, setinggi apapun seseorang ketika bersujud pasti akan lebih pendek dan tidak melebihi 1 m.

Jadi kesimpulannya, sajadah memang diproduksi dalam berbagai ukuran sesuai dengan kabutuhan penggunanya.

Namun ukuran sajadah masjid dari luar negeri, seperti sajadah turki, sajadah madinah, dan lain lain memang biasanya identic sangat besar dibanding sajadah local.

Ukurannya sajadah masjid bisa mencapai 70×115 cm

Kalau begitu, mana yang anda pilih? sajadah lokal atau import?

Selamat Berbelanja