5 Fakta Blue Mosque : Masjid Terindah di Turki, Pernah Kesini?

9 Karpet Turki untuk Masjid Wisata Religi di Indonesia

Berkunjung ke Turki, tidak akan pernah kehabisan ide untuk destinasi wisata. Hampir disetiap sudut kota ada tempat yang menarik perhatian turis.

Blue Mosque, salah satu destinasi wisata yang paling banyak menarik minat para wisatawan baik dari dalam atau luar negeri.

Tak hanya umat Islam, masjid dengan arsitektur luar biasa ini terbuka untuk umum sehingga saudara non muslim juga boleh berkunjung.

Para pengunjung tidak akan rugi saat meluangkan waktu ke tempat ibadah ini, dengan keramik mozaik warna biru yang khas, para wisatawan akan dibuat takjub hanya dengan melihat dinding dan lantai nya saja.

Selain keramik di bagian lanta yang mencolok, ada pula karpet masjid berwarna merah yang kontras dengan nuansa biru didalam.

Karpet masjid bercorak bunga warna biru berukuran kecil nampak tersebar menghiasi bagian utama bangunan masjid.

 

Berkunjung Ke Blue Mosque

Tidak semua orang punya kesempatan jalan jalan ke Istanbul Turki dan menikmati keindahan arsitektur Blue Mosque.

Tapi, keindahan masjid bisa dibayangkan lebih dulu dengan melihat review perjalanan orang yang pernah berkunjung kesana.

Bahkan hanya dari melihat gambarnya saja kita bisa merasakan kemewahan masjid biru, apalagi jika suatu hari berkesempatan untuk mampir.

Yuk, simak ulasan masjid biru yang katanya punya interior terindah di Turki ini !

 

Sejarah

Masjid biru adalah salah satu pembuktian oleh Sultan Ahmed I terhadap kekaisaran Ottoman.

Pada tahun 1609, Sultan Ahmed I memang memberi perintah untuk membangun masjid guna menegaskan kepada dunia kekaisaran Ottoman masih berkuasa.

Sehingga untuk mengangkat kembali moral kekaisaran, masjid tersebut diberi nama masjid Sultan Ahmed sebelum akhirnya lebih dikenal dengan masjid biru (Blue Mosque)

Pembangunan masjid beru selesai di tahun 1616 dan menjadi ikon kota istanbul dengan berdiri megah hingga terlihat menara dari selat Bophurus

Dari kejauhan , kubah dan menara masjid biru memang cukup mendominasi, terlebih ketika cuaca cerah

Sebagai bangunan peninggalan raja Turki yang sudah berusia hampir 500 tahun, kini masjid biru menjadi salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Istanbul.

 

 

Sensasi Sholat di Masjid Biru

Bagi orang yang pertama kali berkunjung ke Masjid biru, terutama untuk sholat, perlu di ketahui terlebih dahulu beberapa aturan didalam masjid.

Pertama, para pengunjung harus memakai baju yang tertutup dan sopan. Terutama bagi perempuan.

Pengunjung perempuan wajib menutup aurat termasuk rmbut. Biasanya pengunjung yang tidak berhijab diharuskan menutupi rambut dengan selendang.

Kedua, semua pengunjung diharuskan melepaskan alas kaki. Jadi saat masuk kedalam masjid, petugas akan memberi kantong plastik untuk menaruh sepatu dan disarungkan plastik.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan kebersihan masjid.

Ketika sholat, area bagi para pengunjung yang hanya berfoto dipisah dengan tempat sholat.

Meski begitu, menurut pendapat orang yang pernah berkunjung, turis kadang lalu lalang hingga membuat kekhusyuan ibadah berkurang.

Selain itu, ketika selesai sholat, banyak pengunjung yang langsung berhamburan untuk mengambil foto interior sehingga jamaah lain tidak berkesempatan untuk melaksanakan sholat sunnah.

Meski begitu, secara umum manajemen pengunjung di Blue Mosque cukup baik sehingga tetap terlihat rapi dan kondusif.

 

5 Fakta Menarik Masjid Biru (Blue Mosque) Turki yang Perlu Kita Tahu

Bicara soal masjid Sultah Ahmed atau Masjid biru, memang tak bisa lepas dari sejarah pembangunannya yang dramatis.

Banyak fakta menarik mulai dari alasan dibangun, hingga proses pembangunan bahkan sampai dengan kematian Raja Turki yang memerintahkan pembangunan masjid.

Selain diberi nama sesuai dengan nama almarhum, halaman masjid biru juga menjadi lokasi peristirahatan terakhir Sang Raja.

Asal Mula Nama Masjid Biru

Secara sederhana, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena interiornya yang mayoritas berwarna biru.

Jadi, dulunya masjid Sultan Ahmed ini memiliki warna cat yang dominan biru. Namun hal itu bukan hal mutlak bagian dari dekorasi masjid.

Sehingga kini warna cat telah berubah tak lagi berwarna biru.

Tapi warna keramik biru tetap menjadi ikon yang membuatnya disebut masjid biru.

Arsitektur Masjid

Pembangunan masjid biru menggandeng beberapa arsitek ternama pada saat itu. Tapi nama  Sedefhar Mehmet Aga diketahui sebagai orang yang merancang bangunan masjid berbentuk kubur berukuran 53×51 meter tersebut.

Tak tanggung-tanggung, saat diberi perintah oleh Raja, ia dihimbau untuk memikirkan biaya dan benar-benar diminta membuat yang terbaik.

Akhirnya, Ia membuat desain masjid dari gabungan  seni arsitektur Byzantium dan Hagia Sophia dengan arsitektur tradisional Islam seperti yang bisa kita nikmati hari ini.

Selanjutnya masjid dilengkapi dengan 6 menara yang pada saat itu dilarang menyaingin masjid nabawi di Arab.

Tak lupa kubah raksasa berdiameter 23,5 meter yang begitu kokoh seolah melindungi masjid yang megah didalamnya.

Fasilitas Tambahan

Salah satu fakta tentang masjid biru adalah pembagian wilayahnya yang seolah menjadi dua bagian. Yakni bangunan utama masjid untuk sholat (indoor) serta bagian lain di pelataran tengah yang dikelilingi koridor namun tetap menyatu dengan bangunan masjid.

Bagian ini bisa dipakai untuk sholat jika jamaah tidak tertampung didalam.

Selanjutnya, jika berkunjung ke masjid ini, pengunjung akan melihat berbagai fasilias yang seolah menjadi bagian dari masjid.

Contohnya bangunan gedung sekolah, istana tempat para Sultan beristirahat, tempat pemandian, rumah sakit, hingga tempat menginap yang terdiri dari kamar-kamar khas timur tengah.

Interior Mewah Masjid Biru

Salah satu fakta yang tak bisa ditampik dari keberadaan masjid biru adalah interior nya yang begitu mewah, megah dan mempesona.

Begitu masuk dalam masjid, pengunjung akan tertuju pada warna keramik biru dan hiasan mozaik warna warni dibagian lantai dan dinding.

Tak lupa hiasan kaligrafi yang begitu mempesona, ditambah lampu gantung raksasa yang memantulkan sinar keemasan keseluruh bagian masjid.

Tapi fakta yang paling menarik salah satunya adalah keramik warna biru sejumlah 20.000 keping yang didatangkan langsung dari Iznik Turki. Keramik Iznik sendiri memang dikenal memiliki kualitas terbaik.

Tak hanya polos berwarna biru, keramik tersebut memiliki motif  daun, tulip, mawar, anggur, bunga delima atau motif-motif geometris.

Dibagian lantai bawah dipasang keramik iznik dengan desain tradisional sementara area galeri dipasang keramik dengan desain bunga dan buah buahan.

 

Bagian jendela dihiasi 200 kaca hias yang memiliki mozaik warna warni.

Bagian lampu lampu ruangan bagian depan dilapisi emas dan batu berharga.Di dalam masjid juga terdapat lebih dari 200 kaca hias yang digunakan untuk jendela masjid. Sedangkan untuk lampu-lampu masjid di bagian depan menggunakan emas dan batu berharga.

Tak ketinggalan, ada karpet masjid raksasa yang terbuat dari bahan sutera kualitas terbaik warna merah yang semakin membuat masjid terlihat mewah.

Mihrab masjid terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel bagian atas.

Rahasia dibalik Rantai Besi Pintu Gerbang Masjid Biru

Fakta selanjutnya tentang masjid biru yang mungkin tidak banyak diketahui adalah keberadaan ranta besi dibagian pintu gerbang masjid biru.

Ternyata, ada filosofi sendiri tetang rantai yang menjulang kebawah itu.

Diikisahkan jika rantai tersebut memang dipasang menjulang kebawah agar ketika Sultan Ahmed masuk masjid dengan menunggangi kuda, belia tetap akan menundukkan kepala sebgai bentuk kerendahan hati raja terhadap tempat ibadah umat Islam.

 

Begitulah fakta dan hal menarik masjid mulai dari pintu gerbang, lantai, dinding, karpet masjid, lampu gantung, fasilitas disekitar dan lain-lain.

Bagaimana? Tertarik berkunjung? Siapkan tabungan ya 😊

 

5 Pesona masjid turki, Negeri Permadani, Wajib Anda Kunjungi

Bicara soal masjid adalah bicara mengenai keindahan. Kedamaian. Kesucian. Dan juga kenyamanan. Bagi umat islam, masjid adalah tempat yang sangat penting dan vital untuk kegiatan ibadah sehari-hari.

Namun tak hanya sebagai tempat ibadah saja, masjid kini juga beralih jadi salah satu destinasi wisata religi.

Oleh sebab itu, masjid dan keindahan tak bisa lagi dipisahkan. Banyak negara berlomba membangun masjid yang mewah, unik, elegan agar orang tertarik untuk berkunjung. Tak terkecuali Masjid Turki.

Bisa jadi, hal tersebut adalah sarana berdakwah yang damai ditengah kehidupan masyarakat.

 

Negara Turki

Turki adalah negara yang cukup familiar di telinga orang Indonesia. Pasalnya, Turki adalah salah satu negara yang memiliki banyak penduduk beragama Islam. Selain itu, Indonesia juga mengenal Turki lewat hasil karya karpetnya yang selalu jadi favorit semua orang.

Turki sempat memiliki sejarah panjang dibawah kekuasaan Dinasti Ootoman selama 600 tahun. Selama itu pula, Turki sempat berjaya dari Timur Eropa hingga Barat Daya Asia dan Utara Afrika.

Saat ini wilayah Negara Turki terbagi dari Semenanjung Anatolia di Asia sampai Balkan di Eropa Tenggara. Negara ini juga berbatasan dengan Yunani dibagian barat, Iran dibagian timur, Laut Hitam dibagian Utara, dan Laut Mediterania dibagian Selatan.

Sebenarnya, letak Negara Turki dengan Indonesia sangat jauh sekali. Bahkan negara ini sebagian terletak di Benua Eropa dan Sebagian lagi di Benua Asia. Itulah sebabnya Turki di sebut Negara Eurasia.

Negara yang visualnya bernuansa Eropa, namun kehidupan masyarakatnya bernuansa Asia. Unik sekali bukan?

Negara Turki Selalu jadi negara yang masuk dalam list negara yang harus di kunjungi. Selain karena pesona alam, dan makanan nya yang terkenal lezat, banyak orang merasa tertarik dengan budaya Turki, termasuk berbagai oleh-olehnya yang khas.

Bagaimana Budaya Turki

Negara yang terletak di dua benua tentulah sangat menarik. Pasalnya kita tahu, setiap benua memiliki ciri khas dan budaya masing-masing yang berbeda.

Lalu bagaimana dengan Tuki yang juga terletak di dua benua?

Hampir sama dengan yang lain, terjadi percampuran budaya di Turki yang membuatnya menjadi unik

Saat kita berkunjung di Turki, penduduk local akan bersikap ramah sebagaimana ciri khas orang Asia. Kemudian saat berkunjung ke restoran atau kedai makanan, kita akan melihat berbagai suguhan makanan yang sangat berbau ‘asia’.

Makanan di Turki kebanyakan memiliki cita rasa yang kuat dan juga butuh banyak bumbu saat dimasak.

Masjid mudah di temui disepanjang jalan mengingat banyak sekali penduduk yang beragama Islam

Namun nuansa bangunan yang ada di Turki begitu kental dengan budaya Eropa, begitu pula cara berpakaian. Meski banyak yang beragama Islam, muslim turki yang berhijab akan menyesuaiakan dengan gaya pakaian orang Eropa dengan warna-warna yang berwarna natural, memiliki potongan pas dibadan, elegan dan tampak berkelas

 

Islam di Turki

Seperti yang telah di singgung diatas, hal yang paling menghubungkan antara Negara Turki dengan Negara Indonesia tercinta adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya.

Sama seperti Indonesia, Penduduk Turki mayoritas beragama Islam.

Hal ini tidak terlepas dari sejarah peradaban Islam di Turki yang sekaligus sebagai sejarah warisan peradaban Islam di dunia.

Siapa umat islam yang belum kenal dengan Muhammad Al-Fatih? Sosok panglima perang yang berhasil menaklukan Turki dan meruntuhkan kekaisaran Romawi.

Setelah penaklukan tersebut, Turki berada di bawah kepemimpinan Kesultanan Utsmaniyah atau Kerajaan Ottoman dan berkuasa selama 600 tahun hingga berhasil mencapai puncak kejayaannya di Dunia.

Barangkali, hal itulah yang membuat Turki dan Indonesia memiliki kemiripan. Yakni sama-sama Negara yang memiliki jumlah muslim terbanyak namun tidak memiliki budaya asli dari Arab.

Meski begitu,Bahasa resmi yang digunakan oleh orang Turki berasal dari Asia. Bahkan orang Turki menulis Bahasa Turki dengan huruf arab. Akan tetapi adapula huruf romawi yang kini mulai digunakan oleh banyak orang di Turki.

Berdasarkan hal diatas, tak heran jika Islam di Turki sudah jadi kehidupan sehari-hari warganya. Ada banyak makanan halal, tempat ibadah (masjid) yang mudah ditemui di sepanjang jalan, perempuan yang berhijab dan pakaian yang tertutup.

Bahkan karya seni berbau islam, seperti karpet masjid.

 

Masjid di Turki

Tidak mungkin rasanya, Negara yang terkenal dengan pemanadangan alam yang indah, sempat berjaya saat berada dibawah kekuasaan islam kerajaan ottoman, memiliki banyak pemeluk muslim, namun tidak memiliki sejarah bangunan islam yang menarik

Sangat tidak mungkin.

Itulah sebabnya, Turki selalu menjadi salah satu negara tujuan yang harus dikunjungi dan dimasukkan dalam paket perjalanan umroh ke tanah suci Makkah.

Salah satunya tentu karena banyak wisata religi yang bisa di kunjungi di Turki. Apalagi jika bukan masjid?

Masjid Sulaimaniyah

Masjid ini adalah salah satu peninggalan dari masa kejayaan dinasti Ottoman dan menjadi salah satu masjid yang terbesar serta tertua di Turki.

Masjid ini terletak di Ibukota Istanbul tepatnya dibelakang Universitas Istanbul. Letaknya agak tinggi di atas bukit dan menjadi salah satu yang bersejarah karena ditempat ini para sultan dari Dinasti Ottoman dan keturunannya di makamkan.

Saat masuk kedalam masjid, pengunjung akan dibuat takjub oleh desain interior. Terdapat mimbar yang terbuat dari kayu dan gading dengan berhiaskan Mutiara.

 

Masjid Rusthem Pasha

Nama masjid ini diambil dari nama seorang warga Bosnia yang saat itu juga seorang menantu dari Sultan Suleyman.

Masjid ini sangat terkenal dengan design interiornya yang indah dan memiliki ciri khas keramik yang digunakan, yakni keramik iznik. Keramik yang dikenal memiliki kualitas terbaik dan memiliki keindahan serta kualitas tak tertandingi.

Keramik jadi ciri khas yang mendominasi hampir semua bagian masjid dengan warna warna terang biru, kuning, hijau. Adapula warna merah, hitam, ungu dan lain lain yang membuat karpet makin mempesona

 

Masjid Hagia Sophia

Masjid ini memiliki arti ‘kebijaksanaan yang suci’, yang menarik dari Masjid ini adalah, dulunya merupakan sebuah gereja pada masa kekaisaran bizantium.

Namun saat dinasti Ottoman berjaya, gereja tersebut kemudian beralih menjadi masjid yang digunakan untuk beribadah oleh umat islam.

Fungsi sebagai masjid ini telah berjalan selama 500 tahun dan setelah dinasti Ottoman runtuh, tempat ini difungsikan sebagai museum.

Disini bisa ditemui tulisan arab ‘Allah’ dan ‘Muhammad’, namun juga terdapat lambang salib dan Tuhan Yesus

Masjid Agung Mardin

Salah satu masjid yang paling bersejarah dari pemerintahan utsmaniyah, Masjid Agung Murdin yang terletak di perbatasan Irak dan Turki.

Masjid ini berusia hampir 800 tahun dan terkenal karena memiliki kubah raksasa yang sangat besar dengan banyak menara yang berdiri kokoh dengan indahnya

Masjid Biru

Disebut Masjid biru karena nuansa biru yang sangat dominan dalam design arsitektur masjid ini begitu mempesona. Terlebih di malam hari, keramik iznik berwarna biru yang dihiasi tulip berwarna merah akan Nampak berkilau terkena sinar rembulan.

Masjid ini aslinya bernama Masjid Sultan Ahmed dan menjadi destinasi wisata religi paling wajib dikunjungi karena kemegahan dan keagun