Masjid adalah tempat ibadah umat muslim yang sangat dimuliakan, bahkan dijuluki sebagai “Rumah Allah”.
Sebutan itu disematkan karena di masjid lah, tempat yang selalu digunakan oleh umat muslim untuk beribadah. Sholat, mengaji, berdzikir, mempelajari agama islam, dan kegiatan positif lainnya.
Dalam islam, perintah untuk memakmurkan islam juga banyak di serukan kepada umat muslim.
Oleh sebab itu, orang-orang berlomba membangun masjid bagus dengan design memukau dan interior yang mewah.
Namun, banyaknya masjid yang dibangun di Indonesia, ternyata juga membawa sisi negative. Salah satunya, masjid terlantar dan tidak terurus.
Masjid Bagus Tak Terurus
Awal tahun 2020 lalu, Mantan Bupati Rokan Hulu yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI Drs. H Achmad Msi, menyampaikan rasa prihatinnya atas kondisi Masjid Agung Islamic Center. Menurutnya masjid tersebut tidak terurus dengan baik.
Sebagai mantan Bupati di tempat masjid dibangun, Achmad Msi meyakini Masjid Agung Islamic Center telah dibangun dengan fasilitas infrastruktur terbaik. Di awal pembangunannya, masjid diharapkan dapat membangun sumber daya manusia yang berakhlak budi pekerti.
Masjid Agung Islamic Cener juga diharapkan mampu menjadi solusi kehidupan masyarakat Rokan Hulu dalam bidang sosial ekonomi, kegiatan keagamaan serta pusat peradaban di Sumatera.
Namun ironisnya saat ini kondisi Masjid Agung memprihatinkan dan tidak ada arah yang jelas.
Masjid Agung Islamic Center
Masjid Agung Islamic center terletak di Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Masjid ini dibangun pada tahun 2008 dan hanya butuh waktu 2 tahun sebelum akhirnya diresmikan pada tanggal 06 Agustus 2010.
Peresmian masjid ini dilakukan langsung oleh Bupati Rokan Hulu yang memimpin saat itu, Drs. H. Achmad, M.Si serta mengundang ustad KH. Zainuddin MZ sebagai khatib pada sholat jum’at karena kebetulan persmian di lakukan pada hari tersebut.
Menghabiskan dana sekitar 400 miliar, Masjid ini di bangun diatas lahan 22 hektar. Masjid dibangun dengan luas 15.800 meter persegi agar memiliki daya tampung yang besar yakni antara 15.000 hingga 20.000 jamaah.
Ukuran yang cukup besar untuk sebuah masjid.
Arsitektur
Hal yang selalu menarik untuk dibahas dan selalu menjadi bagian dari pembangunan masjid adalah arsitekturnya.
Beberapa pemimpin di daerah lain pun berlomba-lomba membangun masjid yang bisa menjadi ciri khas kota masiang-masing.
Masjid Agung Islamic Center memiliki bangunan utama masjid serta bangunan plaza yang dikelilingi oleh arcade.
Jika melihat arsitektur masjid, bisa dikatakan mirip dengan bangunan masjid modern bergaya arabia. Masjid ini memiliki kubah besar berdiameter 25 meter di atap bangunan utama. Kemudian disetiap sudut bangunan masjid ada empat menara setinggi 66.66 meter.
Menariknya ada satu menara utama yang memiliki tinggi 99 meter dan letaknya terpisah dari bangunan utama masjid.
Menara ini kerap menjadi perhatian utama para pengunjung karena bisa menunjukkan keindahan pemandangan kota Rokan Hulu.
Apalagi dimalam hari, dengan sinar lampu dari sekeliling masjid dan jalanan disekitarnya, pemandangan dari ketinggian menara 99 meter semakin memukau mata.
Interior
Memasuki interior masjid, anda akan disambut dengan hamparan karpet sajadah turki yang cantik, terasa lembut dan halus saat di injak. Serta menguarkan keharuman dari parfum karpet yang wangi.
Selanjutnya anda akan melihat banyak ornamen yang terdiri dari ukiran kaligrafi khas Rokan Hulu yang kental dengan unsur sufisme.
Hal yang tak kalah memukai adalah bagian langit-langit masjid. Anda akan menemukan sebuah lampu hias yang digantung dengan berat 2 ton.
Lampu gantung hias tersebut terbuat dari pelat Kuningan dari Italia, batu hias, batu oksi dari Jawa Timur, batu akik dari Kalimantan dan Turki, batu cris Topas dari Jawa Barat dan batu kalimaya dari Banten. Selanjutnya bagian kaca lampu menggunakan Gold Spectrum dari Amerika.
Lampu gantung hias di masjid tersebut memiliki filosofi tersendiri yang sangat berarti. Pada bagian tengah diibaratkan sebagai perisai muslim, dibagian pinggir ada rantai yang melambangkan persatuan umat Islam.
Tak hanya itu saja, ada gambar 8 bilah pedang sabilillah Khaidir Ali, 16 busur panah Syaidina Ali bin Abi Tholib dan 8 tombak Abu Bakar Assiddiq, ditambah dengan bunga Kusuma sebagai lambang kejayaan Islam dan dikelilingi surat Al-Fatihah, surat Al –Kafirun, surat Annas serta 99 Asmaul Husna.
Sangat mewah bukan?
Wajar saja dengan keindahan sedemikian rupa, masjid menghabiskan dana hingga ratusan miliyar. Bahkan Masjid ini juga dilengkapi dengan poliklinik, aula serbaguna, toserba, dan tentunya semua fasilitas ibadah yang lengkap.
Akses Masuk
Jika ingin masuk ke bangunan utama masjid, anda akan disuguhi 9 pintu yang terbagi jadi 3 bagian. Masing-masing pintu memiliki nama yang berbeda.
Pintu utama di sebelah timur diberi nama Pintu Babussalam dan di samping kanan ada pintu Khodijah, serta pintu Aisyah disebelah kirinya.
Sementara pintu utama di sebelah selatan diberi nama Pintu Aisyah I di apit oleh Pintu Usman Bin Afan disebelah kanan dan Pintu Umar Bin Khatab di sebelah kirinya.
Sedangkan pada pintu utama disisi Utara diberi nama pintu Khadijah I dan di sebelah kanan nya ada pintu Abu Bakar As Siddiq dan Pintu Umar Bin Khatab di sebelah kiri.
Prestasi
Masjid yang sejak awal memang dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan umat islam ini memiliki segudang prestasi yang membanggakan.
Sebagai salah satu destinasi wisata religi, Masjid Agung Islamic Center pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Riau sebagai Destinasi Wisata Halal Provinsi Riau 2019.
Berkat keindahannya, masjid ini juga terkenal ke tempat lain baik kota tetangga hingga ke mancanegara.
Tak sedikit pengunjung datang jauh-jauh dari luar pulau demi menyaksikan keindahan bangunan dan interior masjid di kota dengan julukan “Seribu Suluk” ini.
Belum Maksimal?
Meski memiliki banyak prestasi,keindahan bangunan dan interior, serta kelengkapan fasilitas yang memadai, ternyata kondisi masjid agung Islamic Center ini tak luput dari perhatian para mantan pemimpin yang menyaksikan proses perencanaan dan pembangunannya.
Niat awal masjid yang diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan masarakat, tak hanya ibadah saja, masih belum bisa berjalan maksimal.
Menurut penilaian dari Mantan Bupati Rohul Hulu, Drs. Achmad, M.si, arah pembangunan masjid tidak terlihat. Padahal semuanya sudah didukung dari segi fasilitas. Namun karena kurang maksumalnya pembinaan, masjid jadi belum bisa maksimal dan terkesan tidak terurus.
“Saya melihat arah pembangunan Rokan Hulu itu tidak tampak. Selama ini kita sudah bangun sistem, pimpinan boleh datang dan pergi tapi sistem harus dilanjutkan. Nah, ini yang kita sedihkan. Bukan hanya sistem, kita juga sudah bangun infrastruktur dan sarana. Hanya saja, apa yang sudah dibangun saya lihat terputus. Ini yang kita sedihkan sekarang” ujar beliau.
Sayang sekali melihat masjid bagus yang tak terurus bukan?