Pernah berkeliling ke tempat penjual sajadah dan perlengkapan alat sholat?
Anda pasti menjumpai beragam produk dipajang disana, termasuk sajadah dengan berbagai model.
Selain di pisah berdasarkan model dan tipe nya, sajadah juga punya kisaran harga yang beragam.
Mulai dari sajadah yang ramah kantong hingga sajadah yang menguras isi dompet. Terutama harga sajadah turki yang dikenal cukup fantastis dibanding sajadah lain yang lebih local.
Kira-kira apa sebabnya ya? Simak artikel dibawah ini ya
Macam-macam sajadah
Sama seperti perlengkapan sholat lain yang beragam seperti mukena, sarung, bahkan karpet masjid, sajadah pun juga memiliki banyak jenis berbeda.
Semua disesuikan dengan kebutuhan dari para pembeli.
Pastinya konsumen pertama sajadah adalah umat islam di seluruh dunia. Permintaan pasar yang cukup tinggi di Indonesia juga membuktikan bahwa barang ini sangat eksis di masyarakat.
Terlebih lagi ada beberapa tradisi ditengah masyarakat Indonesia yang melibatkan penggunaan sajadah dalam kegiatan beribadah
Contohnya saat sholat jumat di masjid, sholat idul fitri atau idul adha, dan bahkan secara keseluruhan budaya berpakaian muslim di Indonesia.
Orang-orang akan memakai alat sholat baik mukena atau sarung dan tak lupa menyampirkan sajadah di Pundak.
Itulah tradisi berpakaian umat muslim saat hendak pergi sholat di masjid, baik sendiri atau beramai-ramai.
Maka dari itu, tak heran kalau sajadah menjadi salah satu barang yang memiliki permintaan tinggi dari masyarakat Indonesia.
Terlebih Indonesia adalah negara dengan jumlah pemeluk islam terbesar di dunia. Hampir tiga per empat penduduknya beragama islam.
Bukan hanya sajadah saja, tapi hampir segala sesutau yang berhubungan dengan islam sangat mudah ditemui dan permintaannya sangat tinggi disini.
Contohnya bangunan masjid, karpet masjid, alat sholat, Al-qur’an, situs wisata religi, dan lain sebagainya.
Sajadah di Indonesia
Bicara soal sajadah di Indonesia mungkin terlalu luas. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jenis sajadah yang dijual dipasaran.
Anda bisa menemukan sajadah berbagai ukuran, bahan, warna, motif dan lain sebagainya.
Dampak positifnya tentu calon pembeli jadi punya pilihan lebih banyak agar sesuai dengan kebutuhan serta budget.
Dampak negatifnya, hal ini bisa jadi membuat calon pembeli bingung memilih. Apalagi jika tidak tahu karakter dan harga dari jenis sajadah tersebut.
Kali ini untuk meringkas pembahasan mengenai sajadah, kami akan mengkategorikan sajadah menjadi dua golonga. Yakni sajadah local dan sajadah import.
Ingin tahu apa itu? Yuk langsung simak dibawah ini ya
Sajadah lokal
Sesuai namanya, sajadah local yang dimaksud adalah sajadah yang dibuat oleh pengrajin local (dalam negeri).
Artinya sajadah tidak harus beli dari luar negeri dan membayar biaya impor/ bea cukai.
Karena buatan local, sajadah ini biasanya lebih merakyat mulai dari harga hingga motifnya.
Harga sajadah local lebih murah karena tidak harus membayar biaya impor. Sedangkan daria sei motif juga lebih relate dengan kehidupan masyarakat di Indonesia.
Contohnya motif masjid.
Meski penggunaan motif masjid bisa jadikan pembeda dengan sajadah lain, namun beberapa orang menilai motif ini terlalu membosankan.
Meski telah dikombinasikan dengan berbagai warna dan hiasan lain, akan tetapi, ciri khas motif sajadah local adalah gambar masjid dibagian tengah tempat sujud.
Sayangnya banyak juga beberapa kalangan yang menyangsikan kualitas dari sajadah local.
Padahal produk sajadah buatan local juga tak kalah dengan kualitas produk buatan luar.
Justru dari bahan dan teknik pembuatannya jauh lebih unik dan terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya sajadah batik atau sajadah tenun.
Keduanya mengusung dua warisan budaya Indonesia yakni batik dan teknik menenun. Kedua hal itu tentu tidak dimiliki oleh negara lain yang memproduksi sajadah.
Maka dari itu, sajadah motif batik dan sajadah tentun hanya bisa didapatkan didalam negeri.
Bagi anda yang ingin tampil unik dengan biaya yang terjangkau, pilihlah sajadah local sebagai bentuk dukungan dan cinta terhadap produk Indonesia
Sajadah impor
Sajadah impor adalah sajadah yang didapatkan dari luar negeri yang memproduksinya.
Di Indonesia, banyak distributor yang mengimpor sajadah dari negara seperti Turki, India, China, Arab, dan sebagainya.
Sajadah impor banyak dipercaya memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Tentunya ada penggemar sendiri yang menantikan koleksi dari sajadah impor ini.
Contohnya, menurut testimoni dari penjual sajadah di tanah abang, mengaku bahwa sajadah impor memiliki bulu yang lebih halus, lebih tebal serta jahitan yang rapi
Sedangkan untuk motif, karpet impor cenderung lebih elegan, kalem dan tidak terlalu mencolok coraknya.
Sangat berbeda dengan sajadah local yang motif masjidnya menjadi focal point.
Akan tetapi tentu masyarakat juga paham, selain karena kualitasnya, sajadah impor juga memiliki prestige tersendiri saat dipakai.
Terlihat lebih mewah dan elegan.
Bagi yang ingin tampil dengan pakaian dan perlengkapan terbaiknya saat menghadap Allah, maka sajadah impor ini bisa dijadikan piliham
Harganya memang lebih mahal daripada sajadah local.
Selain dikarenakan kualitas, ada biaya tambahan khusus untuk barang yang dibeli dari luar negeri. Sehingga bisa dikatakan beban pajak tersebut dibebankan pada konsumen yang ingin membeli.
Berapa harganya?
Harga yang dipatok untuk selembar sajadah juga bervariasi tergantung dari bahan yang digunakan.
Namun dalam hal ini, siapa produsen/ penghasil sajadah juga ikut mempengaruhi harga sajadah.
Maksudnya, sajadah impor harganya lebih mahal karena harus membayar biaya kirim dan pajak,
Sementara sajadah local harganya lebih murah karena hanya membayar tenaga dan biaya produksi lainnya
Meski begitu, harga mahal dan murah memang tidak selamanya menjadi patokan kualitas sajadah.
Sebab hal utama yang harus diperhatikan sebelum beli sajadah adalah, kebutuhan yang ingin dipenuhi.
Artinya, apakah anda memang benar-benar tepat membeli sajadah impor yang mahal, tebal, dan halus? Sedangkan anda adalah seorang traveler yang selalu berpindah-pindah tempat sembari membawa tas berisi pakaian dan kebutuhan lain.
Tentunya anda lebih butuh sajadah yang tipis, ringan, bahkan bisa disimpan disaku dan bisa dibawa kemananpun dengan mudah.
Maka dari itu, daripada mengejar prestige dari sajadah yang harganya mahal, alangkah lebih baiknya membeli sesuai kebutuhan.
Harga sajadah lokal
Harga sajadah local biasanya dijual mulai dari harga Rp 35.000-Rp 100.000 per potong. Sajadah dalam kisaran harga tersebut sudah termasuk berbagai model.
Mulai dari sajadah berbahan bulu, rasfur, katun, dan bahan lainnya. Namun harganya bisa lebih murah lagi jika anda membeli sajadah llipat yang ukurannya lebih kecil
Anda bisa membeli secara grosir. Sajadah local ini juga bisa dijadikan sebagai souvenir acara tertentu yang berbau keagamaan.
Misalkan acara aqiqah, khitan, hingga acara pernikahan. Bisa juga dijadikan hamper lebaran karena harganya lebih terjangkau
Harga sajadah import
Informasi mengenai sajadah impor sudah sedikit disinggung diatas. Mengenai harganya yang mahal dan kelebihannya dibanding sajadah local.
Namun terkadang tetap saja orang-orang sudah terlanjur “jatuh cinta” dengan karakter dari karpet impor yang tidak bisa ditemui didalam negeri.
Salah satunya adalah motifnya yang elegan seperti motif sajadah turki atau sajadah masjid nabawi yang terdiri dari bunga dan tanaman.
Namun harga sajadah turki dan sajadah impor lain memang termasuk lebih mahal dibanding sajadah local, bahkan bisa berkali-kali lipat.
Sajadah impor mulai dijual dengan harga sekitarRp 80.000- Rp 300.000 per potong.
Sama seperti sajadah impor kisaran harga tersebut sudah termasuk dari berbagai model dan asal negara.
Seperti India, China, Arab dan turki,
Harga sajadah turki memang terkenal mahal karena kualitasnya yang sangat dijaga. Mulai dari bahan yang dipakai, teknik pembuatan hingga motif sajadah turki yang khas.