Berkunjung ke Turki, tidak akan pernah kehabisan ide untuk destinasi wisata. Hampir disetiap sudut kota ada tempat yang menarik perhatian turis.
Blue Mosque, salah satu destinasi wisata yang paling banyak menarik minat para wisatawan baik dari dalam atau luar negeri.
Tak hanya umat Islam, masjid dengan arsitektur luar biasa ini terbuka untuk umum sehingga saudara non muslim juga boleh berkunjung.
Para pengunjung tidak akan rugi saat meluangkan waktu ke tempat ibadah ini, dengan keramik mozaik warna biru yang khas, para wisatawan akan dibuat takjub hanya dengan melihat dinding dan lantai nya saja.
Selain keramik di bagian lanta yang mencolok, ada pula karpet masjid berwarna merah yang kontras dengan nuansa biru didalam.
Karpet masjid bercorak bunga warna biru berukuran kecil nampak tersebar menghiasi bagian utama bangunan masjid.
Berkunjung Ke Blue Mosque
Tidak semua orang punya kesempatan jalan jalan ke Istanbul Turki dan menikmati keindahan arsitektur Blue Mosque.
Tapi, keindahan masjid bisa dibayangkan lebih dulu dengan melihat review perjalanan orang yang pernah berkunjung kesana.
Bahkan hanya dari melihat gambarnya saja kita bisa merasakan kemewahan masjid biru, apalagi jika suatu hari berkesempatan untuk mampir.
Yuk, simak ulasan masjid biru yang katanya punya interior terindah di Turki ini !
Sejarah
Masjid biru adalah salah satu pembuktian oleh Sultan Ahmed I terhadap kekaisaran Ottoman.
Pada tahun 1609, Sultan Ahmed I memang memberi perintah untuk membangun masjid guna menegaskan kepada dunia kekaisaran Ottoman masih berkuasa.
Sehingga untuk mengangkat kembali moral kekaisaran, masjid tersebut diberi nama masjid Sultan Ahmed sebelum akhirnya lebih dikenal dengan masjid biru (Blue Mosque)
Pembangunan masjid beru selesai di tahun 1616 dan menjadi ikon kota istanbul dengan berdiri megah hingga terlihat menara dari selat Bophurus
Dari kejauhan , kubah dan menara masjid biru memang cukup mendominasi, terlebih ketika cuaca cerah
Sebagai bangunan peninggalan raja Turki yang sudah berusia hampir 500 tahun, kini masjid biru menjadi salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Istanbul.
Sensasi Sholat di Masjid Biru
Bagi orang yang pertama kali berkunjung ke Masjid biru, terutama untuk sholat, perlu di ketahui terlebih dahulu beberapa aturan didalam masjid.
Pertama, para pengunjung harus memakai baju yang tertutup dan sopan. Terutama bagi perempuan.
Pengunjung perempuan wajib menutup aurat termasuk rmbut. Biasanya pengunjung yang tidak berhijab diharuskan menutupi rambut dengan selendang.
Kedua, semua pengunjung diharuskan melepaskan alas kaki. Jadi saat masuk kedalam masjid, petugas akan memberi kantong plastik untuk menaruh sepatu dan disarungkan plastik.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan kebersihan masjid.
Ketika sholat, area bagi para pengunjung yang hanya berfoto dipisah dengan tempat sholat.
Meski begitu, menurut pendapat orang yang pernah berkunjung, turis kadang lalu lalang hingga membuat kekhusyuan ibadah berkurang.
Selain itu, ketika selesai sholat, banyak pengunjung yang langsung berhamburan untuk mengambil foto interior sehingga jamaah lain tidak berkesempatan untuk melaksanakan sholat sunnah.
Meski begitu, secara umum manajemen pengunjung di Blue Mosque cukup baik sehingga tetap terlihat rapi dan kondusif.
5 Fakta Menarik Masjid Biru (Blue Mosque) Turki yang Perlu Kita Tahu
Bicara soal masjid Sultah Ahmed atau Masjid biru, memang tak bisa lepas dari sejarah pembangunannya yang dramatis.
Banyak fakta menarik mulai dari alasan dibangun, hingga proses pembangunan bahkan sampai dengan kematian Raja Turki yang memerintahkan pembangunan masjid.
Selain diberi nama sesuai dengan nama almarhum, halaman masjid biru juga menjadi lokasi peristirahatan terakhir Sang Raja.
Asal Mula Nama Masjid Biru
Secara sederhana, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena interiornya yang mayoritas berwarna biru.
Jadi, dulunya masjid Sultan Ahmed ini memiliki warna cat yang dominan biru. Namun hal itu bukan hal mutlak bagian dari dekorasi masjid.
Sehingga kini warna cat telah berubah tak lagi berwarna biru.
Tapi warna keramik biru tetap menjadi ikon yang membuatnya disebut masjid biru.
Arsitektur Masjid
Pembangunan masjid biru menggandeng beberapa arsitek ternama pada saat itu. Tapi nama Sedefhar Mehmet Aga diketahui sebagai orang yang merancang bangunan masjid berbentuk kubur berukuran 53×51 meter tersebut.
Tak tanggung-tanggung, saat diberi perintah oleh Raja, ia dihimbau untuk memikirkan biaya dan benar-benar diminta membuat yang terbaik.
Akhirnya, Ia membuat desain masjid dari gabungan seni arsitektur Byzantium dan Hagia Sophia dengan arsitektur tradisional Islam seperti yang bisa kita nikmati hari ini.
Selanjutnya masjid dilengkapi dengan 6 menara yang pada saat itu dilarang menyaingin masjid nabawi di Arab.
Tak lupa kubah raksasa berdiameter 23,5 meter yang begitu kokoh seolah melindungi masjid yang megah didalamnya.
Fasilitas Tambahan
Salah satu fakta tentang masjid biru adalah pembagian wilayahnya yang seolah menjadi dua bagian. Yakni bangunan utama masjid untuk sholat (indoor) serta bagian lain di pelataran tengah yang dikelilingi koridor namun tetap menyatu dengan bangunan masjid.
Bagian ini bisa dipakai untuk sholat jika jamaah tidak tertampung didalam.
Selanjutnya, jika berkunjung ke masjid ini, pengunjung akan melihat berbagai fasilias yang seolah menjadi bagian dari masjid.
Contohnya bangunan gedung sekolah, istana tempat para Sultan beristirahat, tempat pemandian, rumah sakit, hingga tempat menginap yang terdiri dari kamar-kamar khas timur tengah.
Interior Mewah Masjid Biru
Salah satu fakta yang tak bisa ditampik dari keberadaan masjid biru adalah interior nya yang begitu mewah, megah dan mempesona.
Begitu masuk dalam masjid, pengunjung akan tertuju pada warna keramik biru dan hiasan mozaik warna warni dibagian lantai dan dinding.
Tak lupa hiasan kaligrafi yang begitu mempesona, ditambah lampu gantung raksasa yang memantulkan sinar keemasan keseluruh bagian masjid.
Tapi fakta yang paling menarik salah satunya adalah keramik warna biru sejumlah 20.000 keping yang didatangkan langsung dari Iznik Turki. Keramik Iznik sendiri memang dikenal memiliki kualitas terbaik.
Tak hanya polos berwarna biru, keramik tersebut memiliki motif daun, tulip, mawar, anggur, bunga delima atau motif-motif geometris.
Dibagian lantai bawah dipasang keramik iznik dengan desain tradisional sementara area galeri dipasang keramik dengan desain bunga dan buah buahan.
Bagian jendela dihiasi 200 kaca hias yang memiliki mozaik warna warni.
Bagian lampu lampu ruangan bagian depan dilapisi emas dan batu berharga.Di dalam masjid juga terdapat lebih dari 200 kaca hias yang digunakan untuk jendela masjid. Sedangkan untuk lampu-lampu masjid di bagian depan menggunakan emas dan batu berharga.
Tak ketinggalan, ada karpet masjid raksasa yang terbuat dari bahan sutera kualitas terbaik warna merah yang semakin membuat masjid terlihat mewah.
Mihrab masjid terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel bagian atas.
Rahasia dibalik Rantai Besi Pintu Gerbang Masjid Biru
Fakta selanjutnya tentang masjid biru yang mungkin tidak banyak diketahui adalah keberadaan ranta besi dibagian pintu gerbang masjid biru.
Ternyata, ada filosofi sendiri tetang rantai yang menjulang kebawah itu.
Diikisahkan jika rantai tersebut memang dipasang menjulang kebawah agar ketika Sultan Ahmed masuk masjid dengan menunggangi kuda, belia tetap akan menundukkan kepala sebgai bentuk kerendahan hati raja terhadap tempat ibadah umat Islam.
Begitulah fakta dan hal menarik masjid mulai dari pintu gerbang, lantai, dinding, karpet masjid, lampu gantung, fasilitas disekitar dan lain-lain.
Bagaimana? Tertarik berkunjung? Siapkan tabungan ya 😊