Karpet / sajadah sudah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dalam kegiatan ibadah seorang muslim.
Tempat ibadah umum seperti masjid dan musholla maupun di rumah, pasti menggunakan karpet/sajadah sebagai alas sholat.
Permintaan yang terus meningkat, memungkinkan produsen memproduksi Karpet/ Sajadah yang bisa disematkan logo musholla atau logo masjid.
Pastinya memilili identitas terhadap suatu barang akan menjadi kebanggaan tersendiri.
Namun apakah itu memungkinkan? Apa yang dibutuhkan musholla sebenarnya? Bagaimana cara membeli/pesan karpet sajadah masjid?
Simak terus pembahasan artikel “Pesan Karpet Pakai Logo Musholla? Informasi Lengkap Seputar Sajadah Mesjid” dibawah ini.
Apa bedanya Masjid Dengan Musholla?
Sebelum mulai pada pembahasan lebih lanjut, kami ingin bertanya terlebih dahulu. Apa anda tahu bedanya masjid dan musholla?
Selama ini mungkin sudah sering sekali kita menjumpai masjid ataupun musholl di lingkungan tempat tinggal.
Namun belum tentu semua orang sadar bahwa masjid dan musholla sebenarnya berbeda.
Cara paling mudah untuk mendefinisikannya adalah dengan melihat daya tampung/ kapasitas tempat ibadah tersebut.
Tempat ibadah disebut masjid ketika memiliki daya tampung kurang lebih diatas 100 orang. Sedangkan musholla, ditandai memiliki daya tampung lebih sedikit yakni di bawah 100 atau bahkan 50 orang saja.
Namun menurut kajian dari para ulama, hal yang membedakan antara masjid dan musholla adalah hukum yang mengikat pada tempat ibadah tersebut.
Teruntuk masjid berlaku hukum masjid, yaitu :
- Harus digunakan sebagai tempat sholat lima waktu setiap hari
- Berdiri diatas lahan tetap/ permanen, baik tanah pembelian maupun wakaf
- Harus ada imam masjid tetap. Ini sangat penting dan menjadi pembeda yang signifikan.
Sedangkan musholla adalah tempat ibadah yang juga diperuntukkan untuk umum, namun daya tampungnya lebih kecil.
Musholla tidak terikat dengan hukum masjid, sehingga ada beberapa hal krusial yang perlu diperhatikan. Antara lain sebagai berikut
- Tidak sah melakukan iktikaf di dalamnya
- Apabila memiliki hadas besar (haid/nifas/junub) tidak dilarang masuk kedalam dan berdiam diri disana.
- Sebaiknya tidak dipergunakan untuk sholat jum’at kecuali terpaksa
Apa yang disampaikan diatas adalah cara paling mudah untuk menjelaskan perbedaan antara masjid dan musholla.
Tak hanya itu, ternyata ada hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam membedakan masjid dengan musholla di Indonesia
Sekarang kita membahas musholla secara khusus, terutama fakta mengenai musholla di Indonesia.
Setelah memahami perbedaan utama dari masjid dan musholla, kini anda lebih mudah mengklasifikasikan tempat ibadah umum yang pernah anda kunjungi atau memang ada di lingkungan sekitar
Jumlah musholla yang dibangun di Indonesia sepertinya sudah tak terhitung lagi, mengingat banyaknya pemeluk agama Islam di negara ini
Lalu apa saja informasi umum seputa musholla yang harus diketahu?
Bangunan kecil
Daya tampung musholla memang jauh lebih sedikit dibanding masjid yang bisa menampung hingga ratusan ribu jamaah.
Musholla memang dikhususkan untuk memfasilitasi kegiatan ibadah para muslim yang ingin melakukannya dengan nyaman baik sendiri atau berjamaah.
Itulah kenapa, bangunan musholla biasanya berukuran mini/ kecil.
Tempat dibangunnya musholla juga mempengaruhi ukuran bangunan.
Contohnya, musholla di lingkungan perumahan ukurannya bisa lebih besar hingga 10×10 meter, namun musholla di area perkantoran, pusat perbelanjaan atau dirumah sendiri biasanya ukurannya lebih kecil.
Bisa dibangun mulai ukuran 3×4 meter, 6×6 meter, dan seterusnya sesuai dengan design tempat dan kebutuhan
Terletak ditengah pemukiman warga/ Aktivitas padat
Jika masjid dibangun di area yang strategis, hal itu juga berusaha diterapkan dalam pembangunan musholla.
Tempat paling sering ditemui musholla adalah lingkungan perumahan warga pada tingkat RT/RT. Terkadang juga ada disepanjang jalan yang sering dilalui oleh pengendara.
Pertimbangan utama dari pembangunan musholla tentunya ingin mempermudah umat muslim dalam menjalankan ibadah sholat wajib 5 kali sehari.
Maka dari itu, tak heran jika musholla di bangun dimana saja selama ditempat tersebut menjadi pusat aktivitas yang padat.
Contohnya, pusat perbelanjaan, area perkantoran, taman bermain, tempat wisata terminal, stasiun, dan lain sebagainya.
Kurang Populer di banding masjid
Masjid kini tak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim saja, namun juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi.
Hal itu cukup wajar, mengingat kini banyak masjid dibangun dengan berbagai arsitektur yang memukau dan design interior mewah.
Bahkan tak jarang, setiap masjid ingin menonjolkan diri dalam hal tertentu sehingga di kenal dunia.
Banyak contoh masjid yang dijadikan destinasi wisata religi baik di luar maupun dalam negeri.
Sebut saja Masjid Nabawi, Masjid Hagia Sophia, Blue Mosque, Masjid Istiqlal, Masjid Cheng Ho, dan masih banyak lagi.
Meski belum pernah berkunjung, setidaknya orang pernah mendengar namanya saking populernya masjid tersebut.
Hal demikian tidak bisa dipraktikkan oleh musholla. Selain tidak bisa menjadi destinasi wisata religi, bangunan musholla memang lebih mengutamakan kesederhanaan dibanding kemewahan.
Apalagi hal-hal yang bisa di ekspose dari bangunan masjid biasanya terletak pada kubah dan menara.
Sedangkan musholla tidak memiliki itu. Kalaupun ada bentuknya akan dibuat sesederhana mungkin
Banyak kegiatan bersifat local
Musholla yang dibangun ditengah pemukiman masyarakat tentu lebih banyak dikunjungi oleh warga sekitar.
Maka dari itu, kegiatan yang dilakukan pun lebih bersifat local seperti acara kajian ibu-ibu, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan sebagainya.
Berbeda dengan masjid yang kegiatan nya lebih besar seperti tabligh akbar.
Di Musholla bahkan dijadikan pusat aktivitas warga sekitar seperti bermain bola, lomba agustusan dan lain-lain.
Kegiatan-kegiatan yang bersifat local itulah yang membuat musholla jadi ramai dan terawat.
Tanpa diramaikan dengan kegiatan tertentu selain sholat berjamaahs, umumnya musholla akan terlantar dan tak terawat.
Sebab tak seperti masjid yang punya jadwal kegiatan tetap, sekaligus imam masjid, musholla lebih kurang terorganisir dan fungsi utama nya sebagai tempat ibadah “kedua” setelah masjid.
Kalaupun ada, kegiatan yang bisa dilakukan lebih berfokus pada kegiatan local yang melibatkan peran masyarakat sekitar musholla.
Dikelola oleh RT/RT setempat
Masjid memiliki struktur organisasi yang cukup lengkap mulai dari pengurus, penanggung jawab hingga para takmir dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan operasionalnya.
Hal itu sedikit berbeda dengam musholla yang cenderung lebih fleksibel.
Bahkan ada musholla yang tak memiliki struktur tersebut dan sekedar dibersihkan oleh petugas kebersihan saja.
Biasanya ada di musholla tempat-tempat umum padat aktivitas .
Namun musholla yang dibangun ditengan pemukiman penduduk, setidaknya memiliki struktur organisasi yang lebih baik
Karena biasanya pertanggung jawabannya langsung berada dibawah pengurus RT/RW setempat bersama-sama masyarakat.
Kebutuhan Musholla
Meski daya tampungnya tak sebesar masjid, kegiatannya tak serutin masjid, bangunannya tak semegah masjid, namun musholla juga memiliki kebutuhan yang tak jauh berbeda dengan masjid.
Sebab biar bagaimanapun, fungsi utamanya sama, yaitu untuk beribadah (shalat).
Maka dari itu, berikut ini kami rangkum apa saja kebutuhan yang umumnya dipenuhi untuk kelancaran operasional musholla
Karpet/ Sajadah Musholla
Musholla butuh karpet/sajadah sebagai alas sholat.
Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan tradisi menggunakan sajadah sebagai alas sholat. Salah satu maksudnya adalah terhindar dari lantai yang kemungkinan najis dan kotor hingga membuat sholat jadi tidak sah.
Karena sajadah tidak cukup praktis dipakai bersama-sama, kini hampir semua masjid/ musholla menggantinya dengan karpet.
Karpet yang sering ditemui di musholla adalah karpet gulung bermotif sajadah.
Namun tak sedikit pula yang menggunakan karpet motif atau karpet polos lain.
Bahkan, adapula yang membuat karpet sendiri dengan menyematkan logo musholla pada karpet ataupun alat sholat lainnya
Pengeras Suara
Pengeras suara sangat dibutuhkan di sama sekarang untuk mengumandangkan adzan. Jika tidak, siapa yang akan sadar bahwa jam sudah menunjukkan waktu sholat?
Apalagi ditempat-tempat yang sibuk dan aktivitas padat seperti mall, tempat wisata, terminal dan lain-lain.
Jadwal muadzin di musholla biasanya memang tidak terlalu ketat, namun selalu ada saja orang-orang yang datang dan mengajak untuk sholat.
Namun jika tidak, bisa juga menggunakan rekaman kaset yang dihubungkan dengan pengeras suara.
Maka dari itu, pengeras suara penting sekali untuk dimiliki baik oleh masjid maupun musholla.
Alat Sholat
Hal yang tak kalah penting daripada karpet/ sajadah adalah alat sholat.
Sekarang bayangkan saja bagaimana orang-orang terutama Muslimah yang datang ke musholla bisa sholat dengan nyaman kalau tidak disediakan alat sholat.
Hal ini paling sering menimpa jamaah putri.
Pasalnya, tak seperti laki-laki yang bisa sholat langsung dengan pakaian yang dikenakan, terkadang jamaah putri pakaian nya kurang syar’I digunakan untuk sholat.
Maka dari itu perlu menggunakan mukena untuk menutupi aurat.
Apabila musholla tidak menyediakan mukena, fungsinya jadi kurang maksimal. Karena belum tentu perempuan yang datang kesana membawa alat sholat sendiri.
Alangkah lebih baiknya jika disediakan alat sholat seperti mukena, sarung, dan sajadah agar jamaah yang datang bisa ibadah dengan tenang dan khusyu’.
Jika perlu, setelah beli alat sholat berikan tanda berupa logo musholla supaya terhindar dari tindakan orang-orang tidak bertanggung jawab.
Kebutuhan TPA
Musholla di sekitar perumahan warga biasanya dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan belajar agama islam.
Salah satu contohnya yaitu kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an).
Biasanya diadakan sore hari hingga dan dihadiri oleh anak-anak kecil mulai dari usia 5 tahun hingga yang suah bersekolah SD.
Kegiatan TPA sebagai kegiatan belajar mengajar tentunya juga butuh fasilitas sarana prasarana.
Setidaknya minimal ada papan tulis dan spidol serta penghapus agar guru mengaji bisa mengajarkan ilmunya.
Jika memungkinkan, bisa juga ditambah dengan iqra’, Al-Qur’an, buku bacaan dan meja khusus mengaji yang terbuat dari kayu.
Semakin lengkap fasilitas yang tersedia, anak-anak akan semakin semangat belajar mengaji.
Hal itu tentu saja membawa keberkahan bagi semua, baik anak-anak, orangtua, guru, hingga para pengurus musholla.
Kriteria Karpet Musholla
Bicara soal kebutuhan musholla, telah disinggung diatas bahwa karpet/ sajadah merupakan salah satu kebutuhan yang sangat krusial bagi musholla.
Saking pentingnya, kini setiap musholla selesai dibangun, pasti para pengurus akan segera melengkapinya dengan karpet.
Umumnya masjid/ musholla berlomba untuk memberikan yang terbaik sebagai tempat ibadah dengan membeli karpet sajadah yang berkualitas.
Bahkan, adapula yang membuat sendiri/ custom dengan menyematkan logo musholla/ karpet.
Hal ini akan me jadi trend tersendiri sebagaimana logo musholla yang di cap pada alat sholat lain seperti mukena.
Lalu kriteria karpet / sajadah musholla seperti apa saja yang perlu anda tahu?
Tebal
Karpet yang tebal dianggap memiliki kualitas yang lebih baik. Hal itu tidak sepenuhnya salah. Sebab memang karpet berbahan tebal biasanya terbuat dari bahan pilihan yang didesain khusus memiliki masa pakai yang lama.
Sebab kita tahu, karpet/sajadah lama kelamaan bisa menipis.
Sehingga dengan ukuran karpet yang tebal, harapannya dapat memperlampat hal tersebut.
Selain itu karpet yang tebal akan lebih melindungi permukaan kulit dari dinginnya lantai
Lembut
Selain tebal, kelembutan benang sebagai bahan utama karpet juga perlu diperhatikan. Karpet tebal namun kaku dan kasar tentu sama saja seperti berdiri diatas kayu.
Kain karpet yang lembut akan membuat nyaman kaki yang menginjaknya.
Saat bersujud pun akan terasa berbeda begitu dahi menempel di karpet yang lembut.
Karpet berbahan sutera, wol atau rasfur terkenal memiliki kelembutan yang baik
Nyaman
Bagaimana menghadirkan rasa nyaman dari sebuah karpet sajadah masjid? Caranya dengan memenuhi dua kriteria diatas.
Tebal dan lembut.
Alhasil, siapapun yang duduk diatasnya akan betah berlama-lama karena merasa nyaman.
Bisa dibayangkan sendiri, saat anda mengunjungi masjid untuk sholat dan mendapati karpet masjidnya lembut nan tebal.
Anda pasti akan betah belama-lama berdoa kepada Allah swt daripada langsung berdiri dan beranjak dari musholla setelah selesai sholat.
Menutupi semua area
Ukuran musholla yang kecil sebaiknya dimaksimalkan dengan memasang karpet di semua area sholat agar terlihat lebih mewah dan elegan.
Karpet yang dijual biasanya dalam satuankarpet meteran ataupun karpet per roll.
Alangkah baiknya saat membeli karpet, benar-benar di carikan yang sesuai dengan ukuran masjid. Tidak hanya Sebagian saja.
Tak usah khawatir jika ukuran karpet yang dijual tidak sesuai dengan ukuran masjid.
Sebab anda bisa meminta langsung kepada petugas yang memasang untuk mengobras/ memotong karpet sesuai kebutuhan.
Mudah dibersihkan
Berbeda dengan masjid yang sudah dijadwal sedemikian rupa agar semua kegiatan ibadah dan operasional berjalan lancar, musholla tidak demikian.
Apalagi dalam hal bersih-bersih.
Terkadang karena tidak ada orang yang ditunjuk dan bertanggung jawab untu membersihkan, musholla jadi kotor dan tak terawatt.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini, ada baiknya karpet yang dibeli bahannya terbuat dari nilon/ polypropylene yang mudah dibersihkan.
Apabila tidak ada vacuum cleaner bisa dibersihkan dengan sapu dan alat seadanya. Termasuk mudah dicuci.
Bagaimana Cara Pesan Karpet Sajadah Musholla?
Setelah tahu kriteria karpet sajadah musholla yang baik, selanjutnya tinggal mencari toko yang menjual karpet sajadah musholla lengkap.
Semakin lengkap, semakin banyak pilihan. Anda bisa berkonsultasi dengan penjual jika tak ingin salah membeli.
Umumnya saat hendak beli karpet, bisa dilakukan dengan cara dibawah ini :
Beli langsung stock di Toko
Karpet yang dibuat oleh pabrik secara massal umumnya memang sudah dibuat sesuai permintaan pasar yang paling banyak.
Sehingga anda bisa langsung memilih karpet seperti apa yang anda inginkan.
Jika membeli di produsen/ distributor karpet yang lengkap,anda akan mendapati banyak pilihan tanpa takut terlalu tampil pasaran.
Namun jika ingin karpet masjid tampil beda, bisa pesan khusus kepada produsen karpet
Pesan Karpet/Sajadah Dengan Logo Musholla
Solusi bagi anda yang ingin memberikan kesan berbeda pada musholla/ masjid adalah dengan memesannya sendiri.
Saat memesan karpet secaara khusus kepada produsen, anda bisa menentukan warna, motif, bahkan logo musholla bila memungkinkan.
Namun tentu saja waktu yang dibutuhkan jadi lebih lama karena harus melalui proses pembuatan sejak awal.
Tapi jika bisa memasukkan logo musholla sendiri, kenapa tidak?