Kriteria Diperbolehkan Sholat di Masjid

1. Jamaah yang melaksanakan Iktikaf

Jual Karpet Masjid Turki Per Roll Di Muktiwari Cibitung Bekasi Jawa Barat- Setiap bulan ramadhan tiba, masjid bisa menjadi tempat yang paling ramai dan sering dikunjungi oleh umat islam. Tidak hanya beribadah sholat wajib lima waktu saja, namun jamaah juga melaksanakan sholat tarawih setiap habis isya’. Selain itu menjelang sepuluh malam terakhir, jamaah juga pasti berbondong-bondong pergi ke masjid untuk iktikaf dan berharap mendapat kemuliaan malam lailaut qadr.

Iktikaf adalah kegiatan berdiam diri didalam masjid pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan. Dalam praktiknya, jamaah biasanya memanfaatkan moment iktikaf sembari membaca al-qur’an, berdzikir, sholat, ataupun hanya duduk berdiam diri saja. Ketika sudah meniatkan diri untuk iktikaf, seorang muslim dilarang keluar masjid untuk hal-hal yang tidak penting

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh A’isyah radhiyallahu ‘anha yang menceritakan
وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْبَيْتَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika i’tikaf sama sekali tidak masuk rumah, kecuali karena menunaikan hajat manusia. (HR. Muslim 297).

2. Orang Yang Butuh Istirahat Atau Orang Miskin Yang Tidak Memiliki Tempat Tinggal.

Jual Karpet Masjid Turki Per Roll Di Muktiwari Cibitung Bekasi Jawa Barat- Seringkali kita jumpai orang yang datang ke masjid tidak hanya jamaah yang berasal dari daerah sekitarnya. Namun ada pula musafir yang tengah beristirahat dari perjalanan jauh dan juga hendak mendirikan sholat lima waktu.

Terkadang adapula perantau yang datang dari kota lain dan memiliki keperluan di kota tempat masjid tersebut berada. Maka orang yang masuk dalam golongan ini diperbolehkan untuk tidur dan tinggal sementara di masjid untuk sementara. Asalkan tidak menetap selamanya di masjid tersebut.

Sebagaimana yang diceritakan dalam kisah Ahlus Sufah. Ahlus sufah adalah para sahabat yang datang dari luar madinah, dan mereka tidak memiliki tempat tinggal di Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan kepada sahabat yang lain agar mereka dibuatkan atap di salah satu sudut masjid sebagai tinggal. Jumlah mereka bisa mencapai kurang lebih 70 orang menyesuaikan arus datang dan pergi nya rombongan tersebut..

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, menceritakan,

لَقَدْ رَأَيْتُ سَبْعِينَ مِنْ أَصْحَابِ الصُّفَّةِ مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ عَلَيْهِ رِدَاءٌ

“Aku bertemu dengan 70 ashabus sufah. Tidak ada seorangpun yang memakai kain penutup badan bagian atas.” (HR. Bukhari 442)

3. Menjaga Ketertiban, Kebersihan Dan Kesuciannya

Banyak masjid-masjid di Indonesia yang melarang jamaah untuk tidur didalam masjid dengan alasan menjaga kesucian dan juga kebersihan masjid.

Akan tetapi hal tersebut haruslah di sikapi dengan dewasa. Seperti yang di ketahui, bahwa air liru manusia tidak najis. Akan tetapi jika memang mengenai karpet dan menganggu saat beribadah tentulah harus di bersihkan. Sebab masjid adalah tempat yang mulia dan dibangun sebagai tempat untuk mengagungkan Allah dengan berbagai kegiatan ibadah.

Maka dari itu, bagi siapapun yang melakukan hal bersifat mubah di masjid,contohnya seperti makan, ataupun tidur, sudah seharusnya ikut menjaga kebersihan dan kesucian masjid dari kotoran, maupun najis, dan tidak boleh mengganggu orang yang menjalankan ibadah.

Jika memang hendak tidur, sebaiknya cari tempat yang tidak akan menganggu apabila ada jamaah yang hendak sholat. Sebab fungsi utama masjid adalah untuk beribadah

4. Mendapat izin dari takmir

Apabila menemui masjid yang memiliki aturan larangan untuuk tidur dari pihak takmir, maka sebaiknya sebagai jamaah kita menghormati takmir yang telah menetapkan aturan larangan untuk tidur di masjid.

Sebagai takmir pun tidak boleh serta merta sembarangan membuat aturan dan larangan untuk kepentingan pribadi, contohnya agar tidak perlu membersihkan masjid dan lain lain. Setiap aturan yang dibuat oleh takmir harus dengan tujuan. untuk kemaslahatan dan ketertiban masjid dan juga jamaah

Apabila memang situasi sangat darurat, misalkan anda kemalaman dan tidak tahu dimana harus menginap, maka ada baiknya langsung menghubungi pihak takmir dan meminta izin untuk tidur dimasjid.