5 Fakta Menarik, Bikin Harga Karpet Merah Per Meter Moroket. Tebak Harganya?

Apa yang terbesit dalam benak anda jika mendengar kata “karpet merah”?

Ada Pejabat datang? Acara penghargaan film? Lunching sebuah produk? Atau hal-hal lain sejenis itu.

Umumnya orang-orang cenderung mengaitkan karpet merah dengan sebuah kekaguman akan status seseorang, kemewahan, dan hal-hal yang berbau perayaan istimewa.

Tidak ada yang salah dengan anggapan itu, karena memang demikianlah fakta yang ada dilapangan.

Karpet merah memang melambangkan sebuah kekuasaan, kekuatan, kemakmuran dan kejayaan sesuatu/ seseorang.

Hal ini sudah ada sejak kerajaan romawi kuno untuk melambangkan betapa berjaya dan kuasanya mereka kala itu.

Seiring berkembangnya zaman, karpet merah masih terus digunakan. Hanya saja, kini penggunaannya mengalami perubahan tertentu yang masih menyimpan esensi dan makna dari karpet tersebut.

Barangkali disebabkan pemerintah berbentuk kerajaan kini semakin jarang, kerajaan romawi juga sudah tidak lagi berkuasa, sehingga orang-orang berkreasi memanfaatkan segala tradisi dan budaya kuno tersebut kedalam kehidupan modern masa kini.

Perhatikan saja disekeliling kita saat ini. Berbagai tradisi yang masih terjaga seperti budaya ‘ngeteh’ juga mulai berubah dengan berbagai perlengkapan modern. Termasuh bahan utama teh.

 

Karpet Merah

Bicara soal karpet memang terlalu luas rasanya. Ada banyak jenis karpet yang dibedakan berdasarkan bahan, bentuk, warna, motif, negara, teknik pembuatan dan lain sebagainya.

Namun jika kita bicara soal karpet merah, hampir semuanya sepakat dalam satu hal. Kemewahan.

Karpet merah yang dimaksud disini bukanlah karpet permadani bermotif penuh dan padat yang dipasang diruang tamu atau keluarga.

Akan tetapi karpet merah polos yang benar-benar hanya memiliki warna merah maroon yang elegan dan terlihat mewah.

Sejak pertama penggunaan karpet merah, semua sepakat tidak menggunakan banyak motif sehingga kesan kuat dan menonjol warna merah dari karpet ini tetap terjaga.

Fakta Tentang Karpet Merah

Meski sudah terkenal dan banyak orang yang tahu fungsi dan penggunaan karpet merah, namun tak banyak yang tahu sejarah dan fakta-fakta menarik dibalik karpet istimewa ini.

Apa saja fakta menariknya? Simak pembahasan dibawah ini

 

Menyambut Raja

Sebenarnya bagaimana cerita awal mula kenapa karpet di identikkan dengan acara sambutann terhadap sesuatu/ seseorang yang special?

Ternyata diceritakan bahwa sejak zaman Yunani kuno, karpet merah di gunakan oleh pihak kerajaan untuk menyambut pasukan perang.

Awalnya bermula dari Clytemnestra, seorang istri berparas rupawan yang punya dendam kepada suaminya.

Namun meski demikian, ia menyambut suaminya yang baru pulang dari perang Troya dengan menggelar sebuah karpet warna merah yang pada saat itu merupakan symbol kekayaan, kekuatan dan kemakmuran sesorang.

Hanya orang sekelas raja dan ratu yang bisa menggunakannya.

 

Menyesal setelah berjalan diatasnya

Masih berlanjut dari fakta sebelumnya, ternyata meski digunakan untuk melambangkan kekuatan, kejayaan dan kekuasaan seorang, Sang raja tidak menyukai hal tersebut.

Dirinya merasa ragu untuk berjalan diatas karpet merah yang disediakanu untuknya. Karena menurut keyakinan sang raja, dirinya hanyalah manusia biasa yang tak abadi. Sedangkan yang memiliki kekuasaaan, kemakmuran dan kekuatan abadi adalah dewa.

“Saya tak berani berjalan diatas keagungan ini tanpa merasa takut” ujarnya.

Meski setelah itu sang raja tetap berjalan diatas karpet merah, namun seketika itu juga dirinya merasa menyesal karena merasa dirinya bukan dewa.

Popular di Dunia Film Holywood

Setelah terjadi banyak revolusi di eropa, dan benua benua lainnya hingga menyebabkan banyak negara dengan kepemimpinan berbentuk kerajaan berubah.

Berbagai tradisi yang ada sebelumnya mulai banyak berubah, semisal penggunaan celana berbahan jeans yang dahulu dipakai oleh pekerja tambang kemudian mulai dipakai oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

Termasuk dalam hal penggunaan karpet merah yang mulai di gunakan kembali pada tahun 1922, tepatnya pada ajang pemutaran premier film perdana milik film Robin Hood.

Pada moment tersebut, banyak hal-hal epic terjadi seperti penggunaan busana yang mencolok diatas karpet merah.

Semenjak itu, berbagai acara premier film lain turut menggunakan karpet merah saat menyambut para bintang film, produser, sutradara beserta kru lain serta berbagai tamu undangan.

Saat itupula muncul trend berpakaian terbuka atau unik dalam acara premier berbagai acara hiburan.

Harganya Fantastik Red Carpet “Holywood”

Kebanyakan orang-orang hanya tahu gemerlap lampu blitz kamera para wartawan yang mengambil foto terbaik bintang papan atas yang berpose diatas karpet merah.

Namun keberadaan karpet merah dibawah terkadang tidak terlalu terekspos sebab kalah dengan warna-warni pakaian dan rias wajah artis dan selebriti yang lain.

Tahukan anda, untuk memasang karpet merah dalam ajang penghargaan setingkat Oscar, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat?

Butuh waktu hingga ratusan jam menyelesaikannya.

Bahkan kabarnya, ditahun 2020 ini, dibutuhkan waktu hingga 900 jam dan tenaga 18 pekerja.

Karpet yang dipasang diajang penting seperti itu selalu butuh pengamanan dan pengawasan khusus. Bahkan pihak penyelenggara tak segan untuk menyewa petugas khusus.

Karpet seluas 46 meter diajang penghargaan piala Oscar bisa mencapai angka Rp. 337 juta rupiah

Fantastic bukan?

Pewarna alami dari serangga

Pernahkah anda bertanya-tanya, bahan pewarna apa yang digunakan untuk membentuk warna merah yang elegan pada karpet merah ikonik tersebut.

Ternyata bukan pewarna biasa yang dipakai, karpet merah tersebut menggunakan serangga bernama Cochineal yang berwarna gelap.

Warna merah gelap pada karpet merah memang sangat sulit dicari dan dihargai lebih mahal.

Namun hingga kini, penggunaan serangga tersebut masih dipertahankan untuk menjaga kualitas. Serangga Cochineal dipakai sejak abad 15 oleh suku Aztec dan maya di bagian utara dan tengah amerika.

Awalnya bahan pewarna ini dipakai untuk mewarnai kain.

Namun karena makin lama makin langka dan sulit ditemukan, pada abad 17, pewarna dari serangga cochineal ini sempat menjadi barang ekspor yang bernilai tinggi.

Kini meski masih sulit ditemukan, tapi setidaknya dengan kemajuan teknologi, orang-orang berusaha mencari pewarna pengganti yang bisa menghasilkan warna merah gelap seperti yang biasa dipakai pada karpet merah.

Kesimpulan

Sejak pertama kali digunakan untuk acara menyambut raja pulang dari peperangan, karpet merah memang sudah diidentikkan dengan kekuasaan, kemakmuran, kekuatan.

Hingga kini, kita melihat acara penyambutan para pejabat atau pemimpin negara, pasti menggunakan karpet merah. Baik dari pesawat tempat para pejabat ini turun maupun diberbagai Gedung pertemuan yang akan dihadiri.

Hal ini seolah sudah menjadi syarat yang wajib harus ada.

Namun bedanya, tidak harus orang yang berkuasa saja, siapapun boleh menyambut seseorang yang berharga dengan karpet merah.

Hanya saja bedanya terletak pada harga dan kualitas karpet merah yang digunakan.

Tak sedikit masyarakat yang turut menggunakan karpet merah diacara-acara special seperti pernikahan.

Meksi telah digunakan oleh hampir semua kalangan masrayatak, namun karpet merah tak pernah kehilangan eksistensi.

Semua orang tetap menganggap karpet merah sebagai symbol dari kemewahan, kekuasaan, kekuatan dan kemakmuran.

Itulah kenapa harga karpet merah per meter cukup mahal dibanding karpet lain