Karpet yang sering dipakai dirumah dan diberbagai tempat umum umumnya terbuat dari bahan yang sama. Yaitu serat benang.
Akan tetapi, material utama untuk membuat serat benang tersebut tentu saja berbeda.
Contohnya karpet dibuat dari benang wol, namun benang wol dibuat dari bulu domba sebelum diolah menjadi benang siap pakai.
Selain itu masih ada banyak lagi meterial benang sebelum siap pakai sebagai bahan baku pembuatan karpet di berbagai tempat.
Benang yang dipakai pun tidak jauh berbeda dengan yang digunakan oleh para penjahit dan pengrajin benang tukang.
Simak pembahasannya dibawah ini
Bahan Utama Karpet
Karpet yang sering kita lihat menutupi permukaan lantai di rumah, tempat ibadah, tempat umum dan lain-lain dibuat dari berbagai bahan.
Setiap bahan yang dipakai menciptakan karakteristik karpet diakhir nanti.
Namun bahan utama yang paling sering digunakan adalah benang yang terbuat dari sumber-sumber lain.
Bahan utama karpet dapat mempengaruhi masa pakai, ketahanan, kualitas bahkan secara tampilan langsung.
Menurut kepercayaan banyak orang, semakin mahal harga bahan utama untuk membuat karpet, akan semakin bagus pula kualitas karpet tersebut.
Hal itu memang tidak bisa disalahkan dan sepenuhnya telah dibuktikan, jika anda membeli karpet yang harganya mahal, kemungkinan besar karpet tersebut kualitasnya lebih baik.
Namun yang tak kalah penting diperhatikan adalah, kebutuhan karpet anda.
Belum tentu karpet mahal tersebut tepat seperti yang anda butuhkan melainkan justru karpet yang sederhana dan harganya pas-pasan.
Semua tergantung karakteristik karpet yang ditentukan oleh bahan, dan tergantung dengan kebutuhan pembeli.
Lebih tepatnya, akan dipakai dimana karpet yang sudah dibeli nanti?
Mengetahui hal tersebut bisa membantu anda dalam memilih bahan utama karpet yang tepat
Jenis Benang Untuk Karpet
Sebagai bahan utama yang sering dipakai untuk membuat karpet, benang tentu memiliki karakter yang lebih tepat sesuai fungsi utama karpet.
Meski adapula bahan lain yang bisa dipakai untuk membuat karpet seperti rumput/karet.
Bicara soal benang tentu sangat luas sekali mengingat ada banyak jenisnya.
Benang memang jadi bahan utama dalam pembuatan banyak produk seperti baju, tas, kain yang diolah menjadi berbagai produk dan masih banyak lagi.
Zaman dahulu, benang pertama yang ditemukan adalah benang sutera oleh xiu ling shi istri seorang kaisar di China tahun 2600 SM.
Benang tersebut dihasilkan dari ulat sutera yang memakan daun murbei.
Namun diera modern kini, jenis benang semakin bervariatif dan berekembang pesat. Selain benang dari serat alami seperti sutera, bulu domba maupun serat sintetis dari biji plastic.
Sutera
Benang sutera adalah benang pertama yang menjadi tonggak sejarah per-benangan di dunia. Awalnya di temukan di China, kini banyak orang bisa membudidayakan sendiri ulat sutera atau Bombyx Mori L yang menjadi hewan penghasil sutera saat menjadi kepompong.
Benang sutera karakteristiknya lembut, mengkilap, kuat dan terasa licin namun kuat.
Saat diolah menjadi benang, kesan utama yang terasa adalah mewah.
Itulah kenapa karpet berbahan sutera dihargai sangat mahal hingga ratusan juta. Selain tampilannya yang indah dengan berbagai motif dan warna yang tak mudah pudar, karpet sutera juga memiliki daya tahan tinggi hingga awet dipakai puluhan tahun
Wol
Benang wol menjadi salah satu bahan paling favorit untuk membuat karpet. Apalagi karpet lantai yang sering dipakai di ruang keluarga.
Karakter benang wol dari bulu domba memang terasa sangat lembut, tampak mewah dan pastinya awet.
Namun sayangnya, harganya begitu mahal sehingga membuat para produsen karpet mencampur benang wol dengan benang lain yang harganya lebih terjangkau supaya harga jual tidak terlalu tinggi.
Benang wol selain awet seratnya, ia juga sangat kuat terhadap noda sehingga tidak mudah kotor. Namun ini berlaku untuk benang wol yang asli dan belum dicampur bahan lain.
Sayangnya, benang ini memiliki kelemahan yang cukup krusial. Ia tak tahan terhadap air/ udara yang lembab.
Hal itu disebabkan karena benang wol berasa dari bahan alami sehingga rentan berjamur.
Sehingga ketika karpet berbahan wol terkena air harus segera dikeringkan.
Polypropylene
Karpet yang terbuat dari bahan sintetis pengganti benang wol ini juga menjadi favorit banyak orang setelah benang nilon.
Hampir sama dengan benang nilon yang lembut, benang polypropylene ini bahkan disebut pengganti dari benang wol yang sudah terkenal akan kelembutan dan halus serat benangnya.
Benang polypropylene tidak mudah kotor seperti benang nilon, akan tetapi, benang ini sangat mudah menyerap minyak.
Untungnya, karpet berbahan polypropylene ini juga tergolong mudah dibersihkan seperti bahan nilon.
Namun dari segi daya tahan benang ini masih belum bisa menandingi keawetan karpet dari bahan nilon.
Itulah kenapa harga benang polypropylene lebih murah dibanding benang nilon. Namun dengan kualitas yang termasuk bagus, harga benang polypropylene ini termasuk terjangkau.
Polyester
Karpet polyester cukup terkenal dengan warnanya yang dominan dan tidak mudah pudar. Benang ini termasuk salah satu benang sintetis yang harganya terjangkau.
Namun sayangnya daya tahan karpet berbahan polyester ini kurang awet jika dibanding karpet lainnya.
Selain itu karpet berbahan benang polyester juga mudah kotor saat terkena air, minyak. debu dan kotoran. Terlebih karena seratnya tidak kuat, saat diolah menjadi karpet hasilnya pun rapuh.
Contohnya ketika di injak akan menimbulkan bekas dan cepat menipis seiring berjalannya waktu.
Akrilik
Jika benang polypropylene disebut sebagai benang sintetis wol, ternyata ada yang jauh lebih mirip daripada itu, yakni benang akrilik.
Benang akrilik memiliki penampilan yang tampak hampir sama dengan benang wol, bahkan secara teksturpun saat dipegang akan terasa sama.
Namun dari segi harga, benang akrilik sangat berbeda dengan benang wol yang asli.
Benang akrilik harganya sangat murah melebihi benang polypropylene. Namun hal ini dibayar dengan daya tahannya yang rendah.
Namun dia memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap jamur, air, serta warnanya tidak mudah luntur. Asalkan jangan dicuci dengan bahan pemutih yang mengandung alkalin, ya? Sebab bukannya bersih warnanya justru akan berubah kusam.
Sama seperti benang polyester, karpet yang terbuat dari benang akrilik ini tidak kuat jika terlalu sering di injak. Dia akan mengempis dan semakin menipis serat benangnya.
Benang Tukang/ Nilon
Benang nilon atau yang juga dikenal sebagai benang tukang ini hampir menjadi favorite karena lembut saat dipegang, awet dan tidak mudah kotor.
Sangat cocok untuk dibuat sebagai bahan utama karpet. Sebab umumnya orang-orang menghendaki karpet yang lembut namun tetap awet.
Sedangkan sesuatu yang lembut biasanya mudah rusak, namun benang nilon tidak. Bahkan bonusnya, benang ini tidak mudah kotor.
Bisa dibilang benang ini anti jamur, anti bau, dan anti serangga.
Seratnya kuat, tidak mudah membusuk sehingga karpet yang dihasilkan pun juga tidak mudah bau, kotor, dan berjamur.
Itulah kenapa benang tukang menjadi favorit bahan utama dalam pembuatan karpet, baik karpet masjid, karpet perkantoran, hingga karpet lantai rumah bahkan bisa juga membuat karpet logo.
Bahkan benang tukang ini bisa membuat karpet sangat awet dan bertahan lebih dari sepuluh tahun dengan perawatan yang tepat.